Jember - IjenRaung.com | Wabah covid 19 yang melanda Indonesia selama
dua tahun sejak awal 2020 menjadi awal perjalanan sosok mahasiswi jurusan
matematika, FKIP, Unej terjun menjadi relawan kemanusiaan. Panggilan hati
nurani untuk segera membantu sesama yang membutuhkan tak bisa ditolaknya meski
dirinya harus terus belajar demi masa depannya.
Sosok relawan tersebut adalah Nur Lailiyati, perempuan
kelahiran jepara 2001 terketuk hatinya untuk menjadi relawan kemanusiaan. Saat
pandemi melanda, Laili memutuskan bergabung dengan Korps Sukarela (KSR) PMI
Universitas Jember.
“karena saat itu dalam keadaan pandemi, jadi diklatsar
dilakukan secara daring dan saya tercatat sebagai anggota KSR angkatan ke
28,”kenang Laili saat bersama relawan lainnya di Markas PMI Jember. Banyaknya kegiatan
pencegahan covid 19 oleh PMI Jember kala itu membuat Laili semakin semangat
bahkan menjadi anggota KSR merupakan pilihan yang tepat bagi dirinya.
Dan pada 2023 kemarin, Nur Laili akhirnya dipercaya
dengan terpilih menjadi Ketua Umum KSR PMI Unit Universitas Jember Periode
2023-2024. Amanah yang diemban Laili digunakan dengan sebaik baiknya dengan
banyak meluangkan waktunya di dunia kemanusiaan mulai dari menjadi relawan
Medis Karnaval, Tim P3K JFC, Tim Medis Konser Dewa hingga kegiatan pendistribusian
air bersih saat bencana kekeringan melanda Jember.
“Terakhir saya mendapat tugas kemanusiaan dalam
pemulihan pasca bencana gempa bawean bulan maret 2024 kemarin,”ujarnya. Saat
pemulihan pasca bencana gempa Bawean Gresik, Nur Lailiyati ditugaskan membantu
relawan PMI provinsi Jawa timur selama 10 hari, tugas utamanya sebagai Tim
Psychosocial Support Service (PSS) untuk melakukan psikoedukasi terkait dampak
bencana gempa di Bawean Kabupaten Gresik.
Banyaknya kegiatan kemanusiaan yang diikuti membuat perempuan
23 tahun ini memiliki banyak pengalaman dan pelajaran yang didapatkannya baik
dari relawan kota lain hingga ilmu yang didapatkan dari PMI Provinsi saat ikut
serta dalam penanganan pasca bencana gempa.